Sejarah Brownies

Teman-teman pembaca Dapur Ima pasti sudah pada tahu kan apa itu Brownies? Pasti dong! Siapa sih yang tidak tahu kue terkenal itu. Nah, tulisan saya kali ini membahas tentang sejarah Brownies. Siapa tahu masih ada yang bingung membedakan antara Brownies dengan Bolu Cokelat biasa. Saya berharap setelah membaca tulisan ini, teman-teman yang masih bingung menjadi tidak bingung lagi. ^_^


Brownies adalah kue yang dipanggang, berbentuk persegi, datar atau batangan. Kue ini dikembangkan di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19, kemudian dipopulerkan di Amerika Serikat dan Kanada pada paruh pertama abad ke-20.

Brownies pertama kali muncul di hadapan publik pada tahun 1893. Saat itu digelar sebuah acara berupa pameran yang bertajuk Columbian Exposition yang diselenggarakan salah satu kota besar di Amerika Serikat, Chicago, Illionis. Pada saat itu, seorang koki dari Hotel Palmer House membuat satu inovasi kue setelah sang pemilik hotel Bertha Palmer memintanya untuk menghidangkan makanan penutup untuknya dan para perempuan yang hadir di pameran tersebut. Sang koki diminta untuk membuat kue yang lain daripada yang lain, yang dipotong kecil-kecil agar mudah dimakan.

Sungguh sangat sulit untuk memastikan asal mula kue Brownies. Salah satu cerita yang beredar mengatakan bahwa kue Brownies ini berasal dari seorang koki yang lupa memasukkan bahan pengembang kue yang disebut baking powder ke dalam adonan kue Bolu Cokelatnya. Sehingga setelah kue tersebut dipanggang, hasilnya tidak mengembang seperti halnya kue-kue bolu yang biasa dia buat. Tekstur kue Bolu Cokelat yang harusnya lembut, tebal dan berpori, menjadi bantat, padat dan sedikit basah.

Resep awal Brownies adalah campuran tepung, mentega, gula, telur, cokelat yang dilelehkan serta kacang almond. Campuran bahan ini telah menjadi resep dasar Brownies yang tidak pernah berubah sejak ratusan tahun lalu.

Pada saat ini Brownies telah mengalami banyak modifikasi dengan beraneka ragam rasa tambahan, seperti Brownies keju, pisang, blueberry, strawberry, kacang-kacangan, kopi, dan lainnya. Begitu pula dengan proses pembuatannya yang tidak lagi hanya dipanggang, namun dapat pula dikukus yang kemudian dikenal dengan nama Brownies Kukus.

Nah, sekarang teman-teman sudah tidak bingung lagi kan membedakan antara Brownies dengan Bolu Cokelat? Hah? Masih bingung? Ya sudah saya coba uraikan perbedaannya ya.
  1. Brownies ciri khasnya berbentuk persegi sedangkan Bolu Cokelat biasanya berbentuk bulat (loyang cincin/tulban).
  2. Brownies teksturnya padat, lembap, dan sedikit basah, sedangkan Bolu Cokelat teksturnya lembut, tebal/tinggi dan berpori.
  3. Brownies bahan dasarnya mentega (bisa diganti dengan margarin atau minyak), tepung, gula, telur dan cokelat. Sedangkan Bolu Cokelat, bahan dasarnya telur, gula, tepung dan cokelat bubuk (biasanya dalam jumlah yang sedikit), adonannya juga biasa ditambah dengan susu dan mentega.
  4. Brownies tidak menggunakan bahan pengembang dalam adonannya sedangkan Bolu Cokelat menggunakan bahan pengembang.
  5. Brownies umumnya tidak diberi topping kecuali kacang-kacangan karena dinikmati begitu saja sudah enak. Bila menggunakan bahan tambahan seperti kacang-kacangan, keju, selai, aneka cokelat, pisang dan lainnya, bahan tersebut dicampurkan ke adonan Brownies sebelum dipanggang. Sedangkan Bolu Cokelat biasanya diberi aneka taburan dan hiasan seperti, butter cream, meises, kacang, keju, cokelat leleh dan lainnya setelah adonan di panggang.
  6. Brownies adalah Bolu Cokelat, sedangkan Bolu Cokelat belum tentu Brownies.
Bagaimana, teman-teman? Masih ada yang bingung? Aduuuh, saya juga jadi ikut bingung. Soalnya sekarang banyak sekali jenis-jenis Brownies. Malahan, kue yang sedikit berwarna cokelat saja langsung disebut Brownies. Yang lebih parah lagi, saya sering menemukan resep-resep Brownies yang bahannya tidak menggunakan cokelat sedikit pun. Lho, kok kuenya diberi nama Brownies ya? Bingung kan?

Daripada bingung, tulisannya saya akhiri saja ya, teman-teman. Saya berharap tulisan ini bermanfaat. Bagi yang ingin informasi lebih lengkap, silakan mengunjungi Wikipedia atau membaca sejarah Brownies yang berbahasa Inggris. Karena saya tidak bisa bahasa Inggris, jadi saya hanya mengandalkan Wikipedia Indonesia dalam hal ini, hehehe.

Sumber: Wikipedia Indonesia

Komentar

  1. Sy suka yg coklatnya berasa , & basah hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, saya juga suka yang seperti itu.

      Terimakasih banyak telah bersedia memberikan komentarnya. ^_^

      Hapus
    2. Ita' to'o palakang di'e, adinda. ^_^

      Hapus
  2. Sy lebih suka brownies dibanding bolu coklat kalau begitu :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, adinda.
      Ternyata punya blog juga ya?

      Iya, saya suka semua makanan yang ada cokelatnya, apalagi Brownies. Bisa habis satu loyang saya makan sendirian, hehehe....

      Hapus
    2. Habis berkunjung ke blog adinda, tapi kok kosong ya?
      Ayo dong diisi. ^_^

      Hapus
    3. Hehehe... blog sy kosong kanda , tidak sy tahu mau isi tentang apa, mohon sarannya :-)

      Hapus
    4. Mmmm, mungkin baiknya diisi dengan online shop yang dinda punya. Jadi kalau pelanggan mau lihat apa saja yang dinda jual, bisa langsung mengunjungi blog adinda.

      Hapus
  3. Iya mba Ima, memang kadang bolu coklat saja sudah dibilang brownies, tapi mba bolu coklat atau brownies atau bolu coklat dibilang brownies tetap saya suka he he he

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iiihhh... ada mba Monic lagi. Sama, mba. Saya juga suka semua makanan yang ada coklatnya. ^_^

      Masih bagus kalau bolu cokelat dibilang Brownies, tapi kalau bolu yang sama sekali tidak berwarna cokelat dan tidak pakai cokelat putih, pink, kuning atau biru dalam adonannya, masa disebut Brownies, mba? Itukan resepnya menyesatkan, menurut saya lho ya.
      Duh... jadi curhat sama, mba Monic, hehehe....

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih banyak telah berkunjung dan membaca tulisan di Dapur Ima, semoga bermanfaat. Khusus bagi komentar yang tidak sesuai dengan topik, mohon maaf karena saya akan menghapusnya.

Paling Banyak Dibaca

Baking Powder dan Baking Soda